Sabtu, 19 Januari 2013

Kisah Nabi Yusuf A.S.


Yusuf yang paling tampan dan paling disayang oleh ayahnya menjadi sasaran iri hati sepuluh orang saudara-saudara lelakinya lain ibu (kecuali Bunyamin yang satu ibu dengan Yusuf). Mereka berencana mencelakakan Yusuf. Awalnya mereka berencana membawa Yusuf keluar dan membunuhnya. Tetapi oleh saran Yahudza (yang sebenarnya menyayangi Yusuf), akhirnya mereka mengubah rencana dengan membuang Yusuf ke suatu sumur agar diambil oleh kafilah dagang yang melewati daerah tersebut. Rencana mereka tersebut dilaksanakan dan berhasil. Sebelum pulang mereka mengambil baju Yusuf dan melumurinya dengan darah palsu. Kemudian, pada Nabi Ya’kub as. ayah mereka, dikatakan bahwa Yusuf tewas diterkam serigala. Nabi Ya’kub sangat sedih karena beliau tahu hal tersebut tidak benar. Beliau sebagai nabi tahu bahwa Yusuf dicelakakan saudara-saudaranya. Tetapi beliau bersabar.
Yusuf dibawa oleh kafilah dagang tersebut dan dijual di Mesir. Salah seorang menteri kerajaan Mesir membelinya sebagai budak. Saat itu yang berkuasa di Mesir adalah seorang raja, bukan fir’aun. Ahli sejarah memperkirakan Nabi Yusuf ada di zaman Dinasti Hyksos sedang berkuasa. Setelah Yusuf dewasa, dia pun diangkat Tuhan menjadi rasul-Nya. Setelah itu, datang ujian dari Tuhan. Beliau terkena fitnah dengan Zulaikha, yaitu istri tuannya. Wanita itu menuduh Nabi Yusuf as. mau menodainya. Fitnah tersebut terbukti tidak benar, tetapi Nabi Yusuf tetap dipenjara untuk menjaga kehormatan tuannya.
Di penjara beliau berjumpa dengan dua orang tahanan yang ingin mimpi mereka ditafsirkan. Nabi Yusuf yang memang diberi mukjizat dapat menafsirkan mimpi, dengan tepat dapat menafsirkan mimpi mereka. Tapi beliau masih berada dalam penjara hingga beberapa tahun kemudian sampai raja Mesir yang bermimpi. Nabi Yusuf pun menafsirkan mimpi raja dengan tepat, hingga akhirnya beliau dikeluarkan dari penjara, dimuliakan dan diangkat jadi bendahara negara Mesir. Setelah menjadi bendahara inilah, saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk mencari persediaan pangan karena saat itu sedang paceklik. Mereka yang tak lagi mengenal Nabi Yusuf pun meminta pertolongan pada beliau as. Nabi Yusuf menolong beliau dengan syarat mereka mau membawa adiknya (Bunyamin) ke Mesir. Akhirnya Nabi Yusuf bertemu kembali dengan adiknya. Setelah itu beliau pun meminta saudara-saudaranya membawa ayah dan ibu (tirinya) ke Mesir. Betapa berbahagianya Nabi Ya’kub as. setelah berpisah puluhan tahun dapat bertemu kembali dengan Nabi Yusuf as. Saudara-saudara Nabi Yusuf pun bertaubat pada ALLAH melalui ayah mereka dan ayah mereka pun mau memohonkan ampunan dari Tuhan untuk mereka. Kemudian seluruh keluarga mereka, Nabi Ya’kub, istri-istrinya, anak-anak dan cucu-cucunya pindah ke negeri Mesir, mengikuti Nabi Yusuf as. Inilah asal muasalnya Bani Israil berpindah ke Mesir.
Setelah beratus tahun hidup di Mesir, kekuasaan berpindah. Dinasti Fir’aun kembali dapat merebut kekuasaan dan mengalahkan dinasti para raja Hyksos. Bani Israil yang tadinya hidup mulia sepeninggal Nabi Yusuf, bertukar nasib menjadi budak-budak Fir’aun. Jumlah mereka setelah ratusan tahun telah membesar menjadi ratusan ribu orang. Keadaan terus begini selama beberapa ratus tahun hingga ALLAH mengutus Nabi Musa as. dan Nabi Harun as. kepada Bani Israil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar