Yusuf yang paling tampan dan paling disayang oleh ayahnya menjadi
sasaran iri hati sepuluh orang saudara-saudara lelakinya lain ibu
(kecuali Bunyamin yang satu ibu dengan Yusuf). Mereka berencana
mencelakakan Yusuf. Awalnya mereka berencana membawa Yusuf keluar dan
membunuhnya. Tetapi oleh saran Yahudza (yang sebenarnya menyayangi
Yusuf), akhirnya mereka mengubah rencana dengan membuang Yusuf ke suatu
sumur agar diambil oleh kafilah dagang yang melewati daerah tersebut.
Rencana mereka tersebut dilaksanakan dan berhasil. Sebelum pulang mereka
mengambil baju Yusuf dan melumurinya dengan darah palsu. Kemudian, pada
Nabi Ya’kub as. ayah mereka, dikatakan bahwa Yusuf tewas diterkam
serigala. Nabi Ya’kub sangat sedih karena beliau tahu hal tersebut tidak
benar. Beliau sebagai nabi tahu bahwa Yusuf dicelakakan
saudara-saudaranya. Tetapi beliau bersabar.
Yusuf dibawa oleh kafilah dagang tersebut dan dijual di Mesir. Salah
seorang menteri kerajaan Mesir membelinya sebagai budak. Saat itu yang
berkuasa di Mesir adalah seorang raja, bukan fir’aun. Ahli sejarah
memperkirakan Nabi Yusuf ada di zaman Dinasti Hyksos sedang berkuasa.
Setelah Yusuf dewasa, dia pun diangkat Tuhan menjadi rasul-Nya. Setelah
itu, datang ujian dari Tuhan. Beliau terkena fitnah dengan Zulaikha,
yaitu istri tuannya. Wanita itu menuduh Nabi Yusuf as. mau menodainya.
Fitnah tersebut terbukti tidak benar, tetapi Nabi Yusuf tetap dipenjara
untuk menjaga kehormatan tuannya.
Di penjara beliau berjumpa dengan dua orang tahanan yang ingin mimpi
mereka ditafsirkan. Nabi Yusuf yang memang diberi mukjizat dapat
menafsirkan mimpi, dengan tepat dapat menafsirkan mimpi mereka. Tapi
beliau masih berada dalam penjara hingga beberapa tahun kemudian sampai
raja Mesir yang bermimpi. Nabi Yusuf pun menafsirkan mimpi raja dengan
tepat, hingga akhirnya beliau dikeluarkan dari penjara, dimuliakan dan
diangkat jadi bendahara negara Mesir. Setelah menjadi bendahara inilah,
saudara-saudaranya datang ke Mesir untuk mencari persediaan pangan
karena saat itu sedang paceklik. Mereka yang tak lagi mengenal Nabi
Yusuf pun meminta pertolongan pada beliau as. Nabi Yusuf menolong beliau
dengan syarat mereka mau membawa adiknya (Bunyamin) ke Mesir. Akhirnya
Nabi Yusuf bertemu kembali dengan adiknya. Setelah itu beliau pun
meminta saudara-saudaranya membawa ayah dan ibu (tirinya) ke Mesir.
Betapa berbahagianya Nabi Ya’kub as. setelah berpisah puluhan tahun
dapat bertemu kembali dengan Nabi Yusuf as. Saudara-saudara Nabi Yusuf
pun bertaubat pada ALLAH melalui ayah mereka dan ayah mereka pun mau
memohonkan ampunan dari Tuhan untuk mereka. Kemudian seluruh keluarga
mereka, Nabi Ya’kub, istri-istrinya, anak-anak dan cucu-cucunya pindah
ke negeri Mesir, mengikuti Nabi Yusuf as. Inilah asal muasalnya Bani
Israil berpindah ke Mesir.
Setelah beratus tahun hidup di Mesir, kekuasaan berpindah. Dinasti
Fir’aun kembali dapat merebut kekuasaan dan mengalahkan dinasti para
raja Hyksos. Bani Israil yang tadinya hidup mulia sepeninggal Nabi
Yusuf, bertukar nasib menjadi budak-budak Fir’aun. Jumlah mereka setelah
ratusan tahun telah membesar menjadi ratusan ribu orang. Keadaan terus
begini selama beberapa ratus tahun hingga ALLAH mengutus Nabi Musa as.
dan Nabi Harun as. kepada Bani Israil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar